Tahap Demi Tahap Yang Harus Dilalui Untuk Jadi TKI Ke Korea Selatan, Dari Persiapan Hingga Mulai Bekerja

Alur resmi bekerja menjadi PMI (Pekerja Migran Indonesia) ke negara Korea Selatan, mulai dari tahap persiapan sampai mulai bekerja. Kami susun tulisan ini mengingat semakin banyak masyarakat Indonesia yang ingin merantau ke Korsel tapi tidak tahu bagaimana caranya dan juga masih bingung harus mulai dari mana. Maka dari itu, melalui artikel ini kami yakin akan bisa membuka wawasan anda tentang bagaimana cara dan mekanisme bekerja sebagai TKI ke Korea.

Banyaknya peminat bekerja ke Korea Selatan tentunya tidak lepas dari gaji yang bisa didapatkan di sana yang sangat menggiurkan. Di pabrik-pabrik tertentu asalkan rajin lembur, pekerja Indonesia bisa memperoleh upah hingga 30 juta per bulan. Namun jumlah sebesar itu sebaiknya juga jangan dijadikan pedoman, pasalnya banyak juga TKI yang bergaji di bawah angka tersebut.

Yang jelas, serendah-rendahnya gaji di Korea, PMI masih bisa mendapat gaji bersih paling tidak 10 juta setiap bulan. Selain dari faktor gaji, kemajuan negara Korea Selatan serta bayangan indahnya kota-kota di negeri K-POP tersebut juga menjadi motivasi tambahan kenapa banyak WNI bercita-cita bekerja di sana. Jadi selain menikmati enaknya bekerja dengan gaji besar, juga sekalian merasakan serunya jalan-jalan ke luar negeri.

Logo BNP2TKI

Prosedur bekerja menjadi TKI ke Korea Selatan itu persyaratannya cukup banyak serta terdapat berbagai tahapan yang harus anda lalui. Tapi meskipun begitu, siapapun anda yang penting memenuhi syarat serta siap mengikuti semua proses yang telah ditetapkan, punya kesempatan yang sama untuk lulus bekerja ke sana. Dan tidak perlu kuatir, sebab proses seleksi penempatan kerja ke Korea dijamin fair dan bersih. Tidak ada suap, sogok menyogok, pakai orang dalam, dan tindakan-tindakan kotor lainnya. Berhasil atau tidaknya anda pada seleksi kerja ke Korea itu tergantung dari diri anda sendiri.

Baca Juga: Tanya Jawab Seputar Bekerja ke Korea Selatan Sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI)

Lalu bagaimana sih cara serta prosedur penempatan CTKI ke Korea Selatan? Apa saja yang harus dilakukan untuk memulainya? Nah, di postingan ini kami akan membahasnya secara tuntas mulai dari awal hingga akhirnya anda diterbangkan untuk kemudian bekerja di Korea Selatan.


PASTIKAN MEMENUHI SYARAT-SYARATNYA

Hal paling pertama jika anda punya keinginan mencari kerja ke Korea Selatan adalah cek diri anda terlebih dahulu, apakah memenuhi segala persyaratannya atau tidak. Syarat-syarat umum untuk bisa ikut mendaftar bekerja ke Korsel adalah sebagai berikut:

1. Berumur antara 18 hingga 39 tahun pada saat pendaftaran.

Ingat pada saat pendaftaran! Dan pendaftaran kerja ke Korea itu tidak setiap hari ada. Dalam setahun paling cuma 3 atau 4 kali. Jadi kalau sekarang sudah berumur 39 kurang sebulan dua bulan, mending dipikirkan kembali niat anda. Pasalnya untuk belajar bahasa Korea dan kursus ketrampilan saja bisa memakan waktu berbulan-bulan. Belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk menunggu adanya pengumuman pendaftaran tersebut.

Selain itu, kalau usia sudah mendekati usia maksimal yang telah disyaratkan tersebut, kalau misalnya tidak lulus di tahun yang sekarang, anda jadi tidak bisa mencoba lagi pada pendaftaran kerja Korea di tahun-tahun berikutnya. Maksimal seseorang berniat merantau ke Korea menurut pendapat saya pribadi sekitar 37 tahun. Di usia segitu masih memiliki waktu belajar yang cukup panjang, dan masih bisa ikut ujian tahun berikutnya seandainya tidak lulus.

2. Punya ijazah minimal SMP.

Syarat pendidikan atau ijazah terakhir untuk melamar kerja ke Korea Selatan adalah minimal SLTP sederajat. Boleh ijazah MTS (Madrasah Tsanawiyah), dan boleh juga ijasah paket B. Buat anda yang tidak tamat SMP, jangan coba-coba menggunakan ijazah palsu. Daripada anda membuat ijazah palsu, lebih baik anda mengikuti ujian paket untuk mendapatkan ijasah resmi yang setara. Sebab nanti ketika verifikasi dokumen dan ketahuan ijazah anda palsu, anda akan mendapat sanksi tidak diperbolehkan mengikuti pendaftaran apapun selama 3 (tiga) tahun berikutnya.

3. Memiliki dokumen-dokumen Kependudukan.

Dokumen-dokumen tersebut antara lain akte kelahiran, KTP Elektronik dan Kartu Keluarga. Dan data-data yang terdapat di dalamnya terutama nama lengkap dan tempat tanggal lahir, harus sama antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lainnya.

4. Diizinkan oleh keluarga.

Untuk bisa bekerja ke Korea Selatan, anda wajib memperoleh izin dari keluarga. Karena nanti anda akan diminta surat ijin keluarga yang ditandatangani diatas meterai Rp. 6000 yang diketahui Lurah/Kepala Desa dan diberi stempel cap basah. Jika masih lajang, surat izinnya dari orang tua. Sementara buat yang telah menikah, surat izinnya adalah dari suami atau istri.

5. Tidak buta warna (total atau parsial) dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Mata minus berlebih juga sebaiknya tidak, karena kemungkinan nanti tidak akan lolos pada saat medical check up.

6. Tidak cacat jari atau amputasi.

7. Tidak sedang dicekal bepergian ke luar negeri.

8. Belum pernah dihukum penjara atau hukuman lain yang lebih berat.

8. Tidak memiliki catatan deportasi atau keberangkatan dari Pemerintah Republik Korea.

9. Tidak memiliki riwayat penyakit Tubercholosis (TBC), Hepatitis dan penyakit kelamin seperti Shypilis dan HIV.

10. Tidak pasang susuk di area dada, karena nanti akan ada pemeriksaan menggunakan sinar X-ray.

11. Siap mengorbankan waktu dan biaya yang mungkin tidak sedikit. Serta siap menerima kekecewaan ketika belum juga diterima bahkan tidak lulus alias belum beruntung bisa bekerja ke Korea. Pasalnya setiap kali ada pengumuman lowongan kerja ke Korea, yang mendaftar bisa sampai puluhan ribu dan bersaing dengan pelamar lain dari berbagai negara lainnya seperti Myanmar, Vietnam, Timor Leste, India, Pakistan, Bangladesh, Thailand, Nepal, dan lain-lain.

Itulah syarat-syarat pentingnya. Yang penting itu dulu. Jika anda sudah paham dan memenuhi semua persyaratan di atas, baru kemudian memikirkan untuk bergerak tahap-tahap berikutnya.

Di tahap-tahap selanjutnya nanti anda juga wajib memiliki alamat email pribadi yang masih aktif, buku rekening tabungan atas nama pribadi yang masih aktif, paspor, SKCK, kartu BPJS Ketenagakerjaan, Kartu Pencari Kerja (AK-1) dan lain-lain. Namun ini bisa dibuat sambil jalan, artinya yang penting syarat-syarat utama yang disebutkan di atas sudah terpenuhi dulu.

Selain itu, untuk bisa bekerja ke Korea, CTKI (Calon Tenaga Kerja Indonesia) juga dituntut untuk sehat jasmani dan rohani. Harus fit to work! Di atas memang telah disebutkan penyakit-penyakit yang tidak diterima bekerja di Korea, bukan berarti penyakit-penyakit selain itu bisa diterima. Karena nantinya akan ada pemeriksaan kesehatan atau MCU (Medical Check Up). Jika hasilnya anda dinyatakan unfit, anda tetap belum bisa diberangkatkan meskipun anda tidak memiliki penyakit-penyakit yang dilarang tersebut. Misalnya anda kena malaria, anemia, demam berdarah, tekanan darah tinggi, asam urat tinggi, kolesterol tinggi dan sebagainya. Anda harus berobat dulu kemudian melakukan test kesehatan ulang sampai anda benar-benar fit. Bahkan biasanya yang kegemukan disarankan untuk diet.


BELAJAR BAHASA KOREA DAN LATIHAN SKIL TES

Langkah paling penting untuk mewujudkan keinginan menjadi TKI ke Korsel tentunya belajar bahasa Korea. Sebab gerbang masuk utama untuk bekerja ke sana adalah ujian bahasa Korea atau biasa disebut EPS-TOPIK (Employment Permit System – Test Of Proficiency In Korean) dan juga skill test. Bahkan pada tahap yang lebih jauh nanti, yaitu pada saat pemberkasan E-KTKLN di gedung KITCC menjelang penerbangan ke Korea, anda diwajibkan menggunakan Bahasa Korea dan bagi yang tidak menggunakan Bahasa Korea akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tapi itu nanti, masih jauh tahapannya. Dan kalau sudah sampai tahap ini, tentunya CTKI sudah mahir berbahasa Korea karena telah mampu melewati berbagai tahapan sebelumnya.

Belajar bahasa Korea bisa dilakukan mandiri secara otodidak misalnya lewat internet, berteman dengan orang-orang Indonesia yang sedang bekerja di Korea, belajar lewat video-video di YouTube, beli buku-buku pelajaran bahasa Korea, mengundang guru privat, dan sebagainya. Kemudian latihan ujian sendiri dengan mengambil contoh soal ujian EPS-TOPIK yang beredar di dunia maya. Cara ini tentu biayanya lebih murah. Tapi mungkin kurang efektif kecuali anda memang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan tipe pekerja keras yang fighting siap belajar mandiri tanpa pembimbing khusus.

Baca Juga: Syarat-syarat, Cara, Serta Biaya Bekerja Menjadi TKI ke Taiwan

Supaya proses belajarnya lebih mudah dan efektif, anda bisa memilih kursus bahasa Korea di LPK (Lembaga Pendidikan dan Keterampilan) yang membuka kelas untuk penempatan TKI ke Korea. Di sana anda akan dibimbing langsung oleh orang-orang yang pernah menjadi pemula hingga berhasil bekerja ke Korea. Pengelola LPK memang biasanya adalah mantan-mantan TKI Korea, jadi mereka tentunya lebih berpengalaman dan lebih paham seluk beluknya dunia kerja ke Korea, sehingga ilmu yang anda peroleh akan lebih banyak dibandingkan jika anda belajar mandiri. Berbagai informasi, tips dan pelajaran seputar penempatan kerja ke Korea juga pastinya bisa anda dapatkan di LPK.

Tapi tentunya untuk belajar di LPK memerlukan biaya yang tidak sedikit. Bisa 2 juta, 3 juta, 5 juta bahkan lebih dengan waktu belajar kurang lebih 3 bulan. Belum lagi kalau tempat tinggal anda jauh dari LPK. Misalnya anda tinggal di Kalimantan, sementara belajarnya di LPK yang berlokasi di Jawa Tengah, tentunya anda juga harus mengeluarkan ongkos transportasi Kalimantan - Jawa Tengah, biaya ngekost selama belajar kalau pihak LPK tidak menyediakan mess, biaya makan, beli rokok dan lain-lain. Inilah yang kami bilang di awal tadi harus siap berkorban waktu dan uang.

Itu baru biaya belajar bahasanya saja. Belum biaya latihan skil test. Belum lagi kalau dapatnya oknum-oknum LPK yang memanfaatkan ketidaktahuan CTKI, meminta bayaran tinggi dengan memberi janji-janji manis pasti lulus, serta katanya biaya tambahan ini itu, sehingga akhirnya biaya yang dikeluarkan mencapai puluhan juta rupiah. Mending kalau sudah mengeluarkan biaya puluhan juta anda bisa sukses terbang, nah kalau masih juga gagal?

Untuk diketahui, penempatan kerja Korea saat ini sepenuhnya telah dikelola negara melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang bekerja dengan pemerintah Korea Selatan lewat program G2G (Government to Government). LPK tidak punya kuasa sedikitpun meluluskan CTKI. Lulus atau tidaknya anda itu tergantung kesehatan diri anda, dan juga ujian EPS-TOPIK dan ujian skill yang akan dinilai dan diseleksi langsung oleh pihak HRD Korea. LPK hanyalah tempat anda belajar bahasa Korea serta latihan tes skill. Jadi jangan percaya dengan iming-iming oknum LPK yang bisa meluluskan anda bekerja ke Korea dengan meminta tarif yang begitu mahal.

Maka jika anda memutuskan ingin belajar di LPK, carilah LPK yang amanah serta transparan dalam soal biaya dan prosedur penempatan kerja ke Korea Selatan.


MENUNGGU PENGUMUMAN PENDAFTARAN UJIAN

Setelah belajar ujian bahasa Korea dan tes skill, selanjutnya menunggu adanya pengumuman pendaftaran ujian EPS-TOPIK. Pengumuman ini tidak pasti kapan datangnya. Biasanya di awal hingga pertengahan tahun dan dalam setahun hanya ada tiga atau empat kali pembukaan pendaftaran. Dan itupun biasanya yang dua kali khusus untuk ex TKI Korea alias yang sudah pernah bekerja di sana, dan selebihnya untuk umum.

Setiap ada pendaftaran ujian EPS-TOPIK pasti akan diumumkan secara resmi di website BNP2TKI (bnp2tki.go.id) dan dibagikan di sosial medianya. Pra pendaftarannya pun dilaksanakan secara online. Jadi anda musti rajin-rajin cek situs maupun sosmed BNP2TKI supaya tidak ketinggalan informasi. Waktu pra pendaftaran online ini biasanya cuma sekitar satu minggu saja. Kalau sampai telat, ya terpaksa harus menunggu pengumuman pendaftaran berikutnya yang belum pasti kapan ada lagi. Buat yang belajar di LPK, biasanya pihak LPK akan mengabarkan kepada anda ketika ada pengumuman pendaftaran.

Seperti itulah hal-hal yang perlu anda persiapkan untuk melamar kerja ke negeri ginseng Korea Selatan. Tahap selanjutnya adalah melakukan pra pendaftaran online. Oleh karena artikel ini sudah kepanjangan, tahap tersebut kami bahas di artikel berikutnya.

Baca Selanjutnya: Cara Mendaftar Online Untuk Ikut Ujian EPS-TOPIK Penempatan TKI ke Korea Selatan 

Dan sambil menunggu pengumuman pra pendaftaran online untuk penempatan CPMI (Calon Pekerja Migran Indonesia) ke Korea Selatan dari BNP2TKI, sebaiknya anda membuat email dan membuka rekening tabungan pribadi bagi anda yang belum memilikinya. Juga membuat Surat Keterangan Tidak Buta Warna dari kedokteran. Karena ketiga hal tersebut nantinya diperlukan pada saat mengisi formulir pendaftaran online.

9 Responses to "Tahap Demi Tahap Yang Harus Dilalui Untuk Jadi TKI Ke Korea Selatan, Dari Persiapan Hingga Mulai Bekerja"

  1. Mata saya minus 10 kira2 bisa lulus seleksi kerja di korea gak ya?

    BalasHapus
  2. Alamt pendaftaran dimn,sy juga krj dikorea tpi dikpl ikan cuma 6 bln hbs itu pulnng,ingin krj didarat sj klau bisa

    BalasHapus
  3. Mau tanya nih, kalo pendaftaran Sekolah korea itu usia 18th kan bisa, tapi kata temen ku, usia minim di ejen nya itu kk usia 21th an yah? Mana yang bner nih?

    BalasHapus
  4. Mata saya minus 7 bisa gaj ya min?

    BalasHapus
  5. Kalau tangan habis patah tulang lalu ada bekas bengkok sedikit tapi bisa apakah bisa ke korea

    BalasHapus
  6. Adakah yang bisa kirim saya jadi TKI ke Korea Selatan ,minta kirim infonya di vianutamahendani@gmail.com

    BalasHapus