Bagi petani kelapa sawit di provinsi Riau yang ingin mengetahui info berapa harga terbaru tandan buah segar (TBS) kelapa sawit per kilo, berikut daftar harga TBS kelapa sawit untuk periode tanggal 6 hingga 12 April 2022 di propinsi Riau, yang meliputi kabupaten Kampar, Pelalawan, Siak, Indragiri Hulu (inhu), Indragiri Hilir (Inhil), Kuantan Singingi, Rokan Hulu (rohul), Bengkalis, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir (rohil) dan Dumai. Info harga ini berdasarkan penetapan dinas perkebunan, harga di lapangan bisa saja berbeda.
Apalagi toke-toke, biasanya ketika membeli TBS kelapa sawit milik masyarakat pedesaan harganya tergantung lokasi kebun. Semakin jauh apalagi kalau kondisi jalan menuju lokasi sangat berat, harga TBS kelapa sawit biasanya akan semakin murah. Sebab sampai saat ini memang masih ada desa-desa di provinsi Riau yang akses jalannya sulit, sehingga untuk mengangkut buah kelapa sawit dibutuhkan biaya lebih.
Sebagaimana diketahui, di provinsi Riau kelapa sawit merupakan komoditas pertanian yang paling berperan dalam mensejahterakan masyarakat-masyarakat pedesaan. Banyak penduduk memiliki usaha kebun kelapa sawit. Baik itu perkebunan milik pribadi, maupun kebun plasma yang dikelola oleh perusahaan tertentu.
Dan dapat dipastikan, desa-desa yang maju di provinsi Riau ini, pasti mayoritas penduduknya adalah petani perkebunan kelapa sawit. Contohnya desa-desa transmigrasi, mereka sangat maju dan sejahtera karena warganya rata-rata berkebun kelapa sawit.
Bagi warga luar daerah yang pernah mengunjungi Riau, pasti akan dengan mudah menemukan pohon kelapa sawit di mana-mana. Saking banyaknya, ada yang menyebut provinsi Riau ini sangat kaya karena buminya memiliki minyak baik di dalam maupun di permukaannya: minyak di bawah dan minyak di atas. Minyak di bawah adalah minyak bumi, sementara minyak di atas adalah minyak yang dihasilkan dari buah kelapa sawit.
Dewasa ini, memiliki kebun kelapa sawit menjadi impian banyak orang, bahkan bukan hanya bagi penduduk Riau saja. Banyak orang luar daerah yang berinvestasi membuka bisnis perkebunan kelapa sawit dengan membeli lahan kosong, lalu ditanami kelapa sawit.
Dulu beberapa tahun yang lalu, di propinsi Riau ini sebenarnya perkebunan kelapa sawit bersaing dengan perkebunan karet. Namun pada beberapa tahun terakhir, kelapa sawit lebih unggul dan jauh lebih diminati. Terbukti dari banyaknya perkebunan karet yang ditebang, kemudian digantikan dengan menanam kelapa sawit.
Kenapa banyak orang yang lebih menyukai menanam kelapa sawit? Pertama karena mudahnya perawatan tanaman tersebut. Kita hanya perlu menanam satu kali, kemudian setelah berumur 3 tahun, kelapa sawit sudah bisa dipetik hasilnya hingga kurang lebih selama 25 tahun ke depan.
Untuk pemanenannya pun tidak perlu setiap hari, bisa seminggu sekali atau dua minggu sekali, serta tidak tergantung cuaca. Baik musim hujan maupun musim kemarau buah kelapa sawit bisa dipanen. Berbeda dengan karet yang harus disadap setiap hari. Kemudian jika musim hujan tidak bisa disadap, sehingga petani tidak mendapat penghasilan.
Selain perawatan yang mudah, harga kelapa sawit juga cenderung lebih stabil dibanding harga karet. Harga buah kelapa sawit kalaupun turun tidak anjlok secara drastis. Sementara karet, sudah lebih 10 tahun ini harganya cukup mengecewakan bagi para petani. Makanya jangan heran kalau saat ini banyak ladang-ladang karet penduduk di Riau yang sudah berganti menjadi ladang kelapa sawit.
Dan berikut penetapan Harga TBS Kelapa Sawit di Prov Riau No. 14 periode 6 - 12 April 2022
Umur 3 tahun (Rp 2.893,74);
Umur 4 tahun (Rp 3.117,51);
Umur 5th (Rp 3.388,98);
Umur 6th (Rp 3.468,04);
Umur 7th (Rp 3.603,38);
Umur 8th (Rp 3.700,88);
Umur 9th (Rp 3.782,37);
Umur 10th-20th (Rp 3.866,45);
Umur 21th (Rp 3.712,20);
Umur 22th (Rp 3.694,74);
Umur 23th (Rp 3.680,19);
Umur 24th (Rp 3.534,67);
Umur 25th (Rp 3.454,64);
Indeks K : 92,65%
Harga CPO atau minyak mentah kelapa sawit Rp. 15.706,51
Harga Kernel atau buah kelapa sawit Rp. 13.968,00 NAIK Rp 61,42 per Kg untuk umur 10-20 thn.
Dengan harga jual buahnya yang cenderung stabil, wajar kalau memiliki kebun kelapa sawit itu merupakan investasi yang sangat menjanjikan. Bisa menjadi aset yang mendatangkan passive income dalam kurun waktu yang panjang.
Cukup memiliki kebun kelapa sawit 2 hektar saja, asalkan dirawat dengan baik, seseorang sudah bisa pensiun. Penghasilan dari kebun tersebut sudah bisa memenuhi kebutuhan tanpa perlu bekerja lagi. Ibaratnya tinggal ongkang-ongkang kaki di rumah, tetap akan mendapatkan uang setiap dua minggu sekali.
Sementara untuk mengurus perkebunan tersebut bisa dikerjakan oleh orang lain. Mulai dari pemupukan, membersihkan areal perkebunan, perawatan, hingga memanen buah kelapa sawit, bisa mempekerjakan orang lain. Kebun-kebun kelapa sawit milik masyarakat di provinsi Riau, memang selain mensejahterakan pemiliknya, juga terbukti membuka lapangan pekerjaan.
Untuk perkebunan pribadi milik masyarakat, memiliki 2 hektar saja sudah bisa mempekerjakan beberapa orang meskipun cuma sebagai pekerja lepas dan tidak setiap hari dipekerjakan. Bagaimana mereka yang memiliki perkebunan yang lebih luas? Pasalnya ada warga yang memiliki kebun kelapa sawit hingga 10 hektar, 15 hektar, bahkan lebih luas lagi. Tentunya akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak lagi.
Apalagi perkebunan kelapa sawit bukan hanya dikelola masyarakat, tapi juga oleh perusahaan-perusahaan. Baik itu perusahaan perkebunan kelapa sawit, maupun perusahaan pengolahan buah kelapa sawit atau PKS (Pabrik Kelapa Sawit).
Hadirnya perusahaan-perusahaan tersebut tentu berhasil membuka lapangan kerja yang banyak, bukan hanya bagi penduduk desa sekitar, tapi juga pekerja-pekerja dari daerah lain. Banyak pekerja di perusahaan-perusahaan sawit di provinsi Riau ini yang berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung bahkan perantau-perantau dari pulau Jawa.
Demikianlah info mengenai harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terbaru di bulan April tahun 2022, dan sedikit wawasan tentang perkebunan kelapa sawit di provinsi Riau. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Informasi Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Terbaru di Riau"
Posting Komentar